Minggu, 22 April 2018

Garuda Indonesia Kartini Flight menampilkan semua pilot wanita, awak kabin, kru darat

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan kapten Ida Fiqriah menggenggam tangan sebelum Penerbangan Kartini pada Sabtu, 21 April. (Garuda Indonesia / File)

Garuda Indonesia mengadakan Penerbangan Kartini khusus untuk merayakan Hari Kartini pada 21 April. 

Penerbangan GA 204 Kartini yang berangkat dari Jakarta ke Yogyakarta menampilkan pilot, awak kabin dan awak darat yang semuanya adalah karyawan perempuan Garuda Indonesia. Di antara mereka adalah kapten Ida Fiqriah, yang merupakan pilot wanita pertama yang menjadi carrier, co-pilot Melinda, manajer layanan penerbangan Evi Soenarjono dan insinyur rilis pesawat Pita Hadi Sriwahyuni ​​dan Dessy Purnamasari. 

Menurut siaran pers, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti termasuk di antara penumpang dalam penerbangan, bersama dua eksekutif wanita maskapai penerbangan nasional, Direktur Jenderal dan Sumber Daya Manusia, Sari Suharso dan Direktur Pemasaran Domestik Nina Sulistyowati, serta beberapa lainnya manajer senior perusahaan milik negara. 

“Garuda Indonesia layak mendapat pujian karena mengatur penerbangan khusus ini. Keterlibatan pilot perempuan, awak kabin dan awak darat adalah bukti bahwa perempuan dapat bekerja di tengah kemajuan teknologi dan tantangan dinamis karir, ”kata Susi sebelum lepas landas. 

Nina mengatakan perusahaan mengharapkan untuk menjadikan Kartini Flight sebagai acara tahunan, yang merayakan RA Kartini, pahlawan nasional dan sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. 

Perusahaan ini memiliki lebih dari 4.500 karyawan wanita, mulai dari kru darat, teknisi pesawat hingga co-pilot dan kapten. Dua puluh sembilan pilot maskapai adalah wanita. 

Untuk merayakan Hari Kartini, Garuda Indonesia menawarkan serangkaian promosi untuk pelanggan wanita, termasuk hingga 21 persen diskon tiket, bonus 2,100 mil udara dan akses gratis ke lounge Garuda di Jakarta, Medan dan Balikpapan sepanjang April. (kes)

Guru dituduh dengan pelecehan anak karena menampar siswa

Seorang guru sekolah kejuruan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, menghadapi tuduhan pelecehan anak setelah video dirinya menampar sembilan muridnya menjadi viral online.

Dalam video tersebut, Lukman Septiadi, 27, ditampilkan membelai pipi seorang siswa sebelum menamparnya.

Polisi Banyumas telah menyebut Lukman sebagai tersangka dalam kasus tersebut, menuntutnya dengan kekerasan anak seperti yang diatur dalam Pasal 80 UU Perlindungan Anak tahun 2002. Artikel itu membawa hukuman maksimal 3,5 tahun penjara.

Para siswa dilaporkan menderita luka pada rahang mereka dan mengeluh telah mengalami sakit kepala abadi.

“Dua dari korban telah dikirim ke rumah sakit dan menerima perawatan,” kata Kapolsek Banyumas Adj. Komisaris Sr. Salamun Bambang Yudhantara mengatakan seperti dikutip oleh kompas.com.

Tangkapan layar dari video viral yang menunjukkan seorang guru sekolah kejuruan menampar muridnya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. (JP / via WhatsApp)

Polisi menanyai Lukman pada Kamis malam, beberapa jam setelah wartawan dan orangtua yang marah tiba di sekolahnya.

Sebelum pergi ke kantor Polisi Banyumas, Lukman mengunggah video dirinya yang membenarkan tindakannya di hadapan para siswa yang diserang.

“Ya, itu aku. Saya memukul mereka, dan semua korban ada di sini, ”katanya, meminta orang yang merekam video itu untuk menunjukkan wajah masing-masing korban.

"Aku tahu. Saya mengerti. Saya melakukan ini dengan suatu tujuan. Saya tidak melakukannya [untuk tidak ada]. Saya tidak melakukannya tanpa tujuan, ”katanya dalam video.

Dalam pernyataannya kepada polisi, Lukman mengklaim bahwa ia memukul sembilan siswa karena mereka keluar dari barisan dan sering melompati sekolah. (ahw)

Minggu, 08 April 2018

Polisi menanyai pria yang menuduh Sukmawati melakukan penodaan agama

Orang-orang yang melaporkan Sukmawati Soekarnoputri, putri presiden pertama negara itu, Sukarno, mengatakan kepada Polisi Jakarta selama interogasi bahwa penggunaan kata-kata syariah, cadar muka dan adzan dalam puisi kontroversial yang terakhir itu menghujat Islam.
Pengacara Denny Andrian Kusdayat dan anggota Partai Hanura Amron Asyhari, serta bab Jawa Timur organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengajukan laporan terhadap Sukmawati pada hari Selasa, mengklaim yang terakhir telah menghujat Islam dengan membaca puisi itu, yang membandingkan syariah untuk konde (roti rambut tradisional), mengejek cadar (full-face veil) dan menghina adzan (panggilan Muslim untuk berdoa).
“Para peneliti bertanya ayat mana yang menghujat atau bermasalah [di dalam puisi]. Kami memberi tahu mereka…. Hanya tiga [syariah, full-face veil dan adzan], ”kata Denny setelah diinterogasi di markas Polda Metro Jaya pada Kamis malam, seperti dilansir kompas.com.

Sukmawati membacakan puisi itu selama acara fashion yang diadakan untuk merayakan ulang tahun karir desainer Anne Avantie yang ke 29 selama Pekan Mode Indonesia (IFW) di Jakarta pada 29 Maret.

Denny mengatakan para peneliti juga bertanya tentang saksi yang hadir ketika puisi itu dibacakan.

“Kami melihat ada [artis] Titiek Puspa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan beberapa selebritis lainnya [yang hadir di acara tersebut].”

Denny mengatakan, bukti kejahatan itu adalah rekaman video viral dari Sukmawati yang membacakan puisi itu, yang dikirimkan oleh panitia hari jadi ke internet.

Pada Jumat siang, ratusan demonstran menggelar unjuk rasa menentang Sukmawati di Jakarta Pusat. Juru bicara Polisi Jakarta Komandan Senior Argo Yuwono mengatakan bahwa pasukan gabungan hingga 6.500 personil militer dan polisi telah ditempatkan di masjid Istiqlal untuk memastikan keamanan selama demonstrasi.